Dalam hal ini FBE sebagai masyarakat ilmiah bertekad untuk meningkatkan kinerja akademisnya baik secara individu maupun institusi baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini dapat terwujud dengan memahami dan melaksanakan nilai-nilai budaya sebagai berikut:

a. Core Competence

   Nilai ini bermakna bahwa setiap dosen/karyawan harus kontinyu mengembangkan pengetahuan /ketrampilan sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing yang diselaraskan dengan visi dan misi universitas dan fakultas.

b. Innovation

   Setiap dosen/karyawan perlu memiliki kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang kekal dan karenanya berbagai inovasi baik dalam sikap kerja, sikap berpikir, maupun output kerja kita perlu senantiasa diperbaharui sesuai kebutuhan pengguna jasa kita.

c. Egalitarianisme and Empowerment

   Inti dari nilai ini adalah kesetaraan dan pemberdayaan. Fakultas memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu untuk berperan serta sesuai dengan kemampuannya masing-masing yang demikian agar berdaya guna bagi kemajuan FBE pada khususnya dan Universitas Surabaya pada umumnya.

d. Rationality

   Sebagai masyarakat ilmiah kebiasaan berpikir secara nasional merupakan hal yang harus diutamakan dalam menyikapi segala permasalahan yang terjadi, namun tetap dalam bingkai hubungan baik berdasarkan nilai-nilai toleransi yang tinggi, artinya tetap ada kesediaan untuk saling menghargai betapa pun perbedaan yang ada tanpa saling memaksakan kehendak, pendapat atau pendapat sendiri.

   FBE bertekat menjadi institusi yang mampu mencetak individu-individu yang tidak hanya mumpuni secara akademik namun juga punya “kearifan” dalam berpikir serta bertindak, sehingga dapat membawa pencerahan dan kemaslahatan bagi masyarakat luas. Hal ini akan terwujud, apabila antara masing-masing individu memiliki:

a. Trust (kepercayaan)

   Adanya kepercayaan satu sama lain sehingga tumbuh sikap saling manghargai satu sama lain dan menghindari dari kebiasaan merendahkan orang lain.

b. Cooperation

   Keadaan yang demikian menumbuh kembangkan cooperation (kerjasama) yang baik antara sesama individu dalam segala aspek terutama dalam menghadapi tantangan maupun memanfaatkan peluang sehingga FBE menjadi unggulan ditenggah-tenggah masyarakat luas.

c. Holistic Perspective

   Untuk menciptakan kerjasama yang baik harus ada cara pandang yang utuh, luas, dan multidimensional dalam memahami suatu permasalahan diantara sesama individu untuk menyamakan langkah guna untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

d. Humanity

   Disamping hal-hal yang diutarakan di atas, FBE sehingga satu sama lain mempunyai sikap yang tulus untuk menghargai dan mengasihi sesamanya.

e. Meritokrasi

   Kearifan menuntut lembaga dan setiap individu yang terlibat didalamnya untuk dapat memberikan penghargaan satu dengan yang lain sesuai prestasi masing-masing (meritokrasi) dan bukannya atas dasar hubungan pribadi, kepentingan sesaat, maupun like and dislike.

f. Respect for Multiculturalism

   Perlu adanya rasa penghargaan dan sikap non-diskriminatif terhadap perbedaanperbedaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi karena senyatanya perbedaan itu adalah suatu “keindahan” yang dikaruniakan Tuhan kepada umatnya.

   FBE UBAYA di tengah-tengah perguruan tinggi yang lain yang juga berbenah diri bertekad menjadi institusi yang memiliki dan mencetak individu-individu yang punya komitmen tinggi terhadap profesinya masing-masing. Hal ini tentunya memerlukan proses yang cukup panjang dan harus didasarkan pada nilai-nilai tertentu antara lain:

a. Honour

   Nilai ini mengedepankan pemilikan rasa bangga dan hormat akan profesi yang dipilih pada waktu memutuskan untuk kerja di Ubaya baik sebagai dosen maupun karyawan non-edukatif.

b. Truthfulness

   Kebenaran dan kejujuran harus dijadikan tiang-tiang agung dalam membangun dan mengembangkan FBE sekalipun disadari bahwa disekeliling kita “kebenaran dan kejujuran” itu pelitanya makin redup.

c. Accountability

   Setiap individu di FBE memiliki kesadaran bahwa mereka dituntut untuk mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, kolega dan lembaga dalam bertindak. Pertanggung jawaban tidak hanya sebatas hukum formal (peraturan formal lembaga) namun juga pertanggung jawaban secara moral akan apa yang dianggap benar-salah, dapat diterima-tidak dapat diterima, dan merugikan-menguntungkan lembaga dan pribadi.

d. Reliability

   Nilai ini bermakna bahwa setiap individu harus dapat diandalkan oleh kolegannya dalam bekerjasama. Perlu adanya kesadaran bahwa pelaksanaan tanggung jawab sesuai tugas masing-masing akan membawa manfaat yang dapat dirasakan bersama-sama oleh rekan kerjanya.